tapi kenapa segala kesalahan menjadi suatu takaran dalam menilai aku.

semuanya berawal dari kegilaan dan segala kebodohan yang mungkin terlalu singkat dan malah menjadi senjata untuk menusuk jantungku. dan aku tidak pernah bisa menjelaskan dan aku selalu kalah.

dia tidak pernah tahu bagaimana aku melihatnya dan mungkin tidak akan pernah tahu bagaimana aku sangat menghargainya. di saat sayatan yang selalu digoreskan, dia tidak akan pernah tahu, bagaimana aku coba untuk menahan.
aku diam dengan segala rasa sakit..dan aku sangat merasa kebahagiaanku seperti gelas yang menumpahkan airnya hingga tidak menyisakan sedikitpun kebahagiaan untukku.
aku sudah lelah bagaimana aku mencari kebahagiaan itu lagi, ini benar-benar seperti pecahan gelas yang berserakan sehingga kebahagiaan itu sudah tidak memiliki tempat lagi.

cukup sudah membuatku terlalu sakit dengan caramu karena yang aku ingin dan aku cari bagaimana merasakan lagi kata bahagia.
"...bahagia itu mudah dan sederhanadan akan terasa saat kau menerima segala kekurangandan berusaha membuat segala keadaan menjadi suatu hadiah yang indah tiap harinya..."


Tidak ada komentar:
Posting Komentar